Perut Saya, Kok Jadi Buncit?

Selain pola makan yang tidak sehat, perubahan hormon juga dapat menyebabkan timbunan lemak pada bagian perut, atau yang sering kali kita sebut perut buncit.

Seperti dilansir laman Good Housekeeping, konsumsi gula yang berlebihan menyebabkan organ hati mengubah fruktosa menjadi lemak. Akibatnya, muncul penimbunan lemak di perut. Untuk itu, sebaiknya Anda menghindari minuman soda dan jus buah yang mengandung kadar gula yang tinggi.

Ketika masa menopause, penurunan hormon estrogen dapat menyebabkan perpindahan lemak di dalam tubuh, seperti perpindahan lemak di lengan, paha, dan pinggul ke area perut.

Tingginya tingkat stres juga menjadi dalang di balik perut buncit Anda. Karena ketika stres, tubuh memproduksi hormon kortisol dalam jumlah yang besar dan hormon ini dapat meningkatkan nafsu makan, serta menyebabkan penumpukan lemak di bagian perut.

Terakhir, jika Anda memiliki kecenderungan mengalami penumpukan lemak di perut dibanding pada bagian pinggul dan paha, hal ini menandakan Anda memiliki tubuh berbentuk apel.

Untuk mengatasinya, Anda bisa mengonsumsi sayuran, buah-buahan, makanan gandum, dan hindari makanan seperti roti, pasta, snack dan minuman yang mengandung kadar gula yang tinggi.

Selain mengonsumsi serat, penelitian juga menunjukkan mereka yang mengonsumsi protein lebih banyak, memiliki timbunan lemak yang lebih sedikit di bagian perut.

Kebiasaan lain, seperti waktu tidur yang cukup, menghindari stres dan melakukan kegiatan fisik, juga dapat mencegah terjadinya penumpukan lemak berlebih di perut.

(yuri/wida)

Source link


Sumber: http://ift.tt/2b4c4uL

Related Posts

Posting Komentar